BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer
untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi
digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi
informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau
sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu
menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang
kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan
para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk
profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi
atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar
pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini
dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik.
B.
Implikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang
pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET),
seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di
Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita
yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita
tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan.
Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah
diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa
banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet
memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika
Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan
program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet) atau melalui web browser (Netscape
dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam
penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar
dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan
thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang
letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu,
seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk
mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah
dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling
tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan
mekanisme file sharring. Bayangkan
apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan
seoran pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di
Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan
di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang
penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent
the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga
penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses
pengembangan ilmu dan teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet.
Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult
education may wll become our greatest growth industry”. Virtual university
memiliki karakteristik yang scalable,
yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika
pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat
ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang.
Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas
sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai
infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi
bidang pendidikan di Indonesia:
1) Akses ke perpustakaan;
2) Akses ke pakar;
3) Menyediakan fasilitas kerjasama.
Inisiaif-inisiatif
penggunaan IT dan Internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai
bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah
program “Sekolah 2000”, dimana ditargetkan sejumlah sekolah (khususnya SMU dan
SMK) terhubung ke Internet pada tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program
Sekolah 2000 ini dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000 di
http://www.sekolah2000.or.id) Inisiatif seperti ini perlu mendapat dukungan
dari kita semua. Ingat, ini masa depan anak cucu kita semua.
C.
Peran
Teknologi Informasi Dalam Modernisasi Pendidikan
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal
penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan modernisasi pendidikan:
1.
Bagaimana
kita belajar (how people learn);
2.
Apa
yang kita pelajari (what people learn);
3.
Kapan
dan dimana kita belajar (where and when people learn).
Dengan
mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa
dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam
moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.
Pertanyaan pertama, bagaimana kita
belajar, terkait dengan metode atau model 3 pembelajaran. Cara berinteraksi
antara guru dengan siswa sangat menentukan model pembelajaran. Terkait dengan
ini, menurut Pannen (2005), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran
terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru
lagi (instructor dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student-centered
learning atau instructor independent). Guru juga tidak lagi dijadikan
satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau
konsultan.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam
model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua
variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning
dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media
elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video
tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002). Menurut
Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran
dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam
pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan
pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, peranan e-learning
dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua: komplementer
dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan
pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi
berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan
berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga
telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses
pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak
jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.
D.
Pengembangan Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi
dikembangkan atas dasar :
1. Pokok-pokok bahasan
yang paling essensial dan representatif untuk dijadikan objek
belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan.
2.
Pokok bahasan,konsep, serta prinsip atau mode of
inquery sebagai objek belajar yang memungkinkan peserta didik dapat
mengembangkan dan memiliki hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkugan, dan memanfaatkannya untuk memecahkan
masalah-masalah yang tidak teramalkan (Soedjiarto 2000:19-51).
Atas dasar landasan pemikiran tersebut,
maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup
sebagai berikut :
a. Pilar teknologi,
yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi
yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energi, dan informasi
- Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas :(1)teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari,industri,profesi, dan lingkungan hidup) (2) produk teknologi dan sistem (berintikan bahan,energi, dan sistem),dan (3)perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan)
- Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi.
Teknik pengajaran
baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak
lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha,
sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga
sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based
Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan asinkron.
makin lama makin nyata kebenarannya. Dari ramalan dan pandangan para
cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua
arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat
itu juga” dan kompetitif.
E.
Fungsi Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran
Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu :
1)
Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal
ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa
untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka,
membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk
siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2)
Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science).
Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai
oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di
perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam
pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK
sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3)
Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy). dalam hal ini teknologi
dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk
menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah
diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan
menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal
ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai
guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan
evaluator.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam
konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi
tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi
dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu :
1)
Memperbaiki competitive positioning
2)
Meningkatkan brand image
3)
Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
4)
Meningkatkan kepuasan siswa
5)
Meningkatkan pendapatan
6)
Memperluas basis siswa
7)
Meningkatkan kualitas pelayanan
8)
Mengurangi biaya operasi
9)
Mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak
mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang
berlombalomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang
semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka
disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu
lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.
F.
Faktor-Faktor
Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Teknologi informasi yang merupakan bahan
pokok dari e-learning itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang
cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpecaya.Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut maka ada beberapa factor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1)
Infrastruktur, agar teknologi informasi dapat
berkembang dengan pesat ,pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan
akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2)
Sumber Daya Manusia, menuntut ketersediaan human
brain yang menguasai teknologi tinggi.
3)
Kebijakan, menuntut adanya kebijakan berskala makro
dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
4)
Finansial, membutuhkan adanya sikap positif dari
bank dan lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
5)
Konten dan Aplikasi, menuntut adanya informasi yang
disampai pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi
untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu
suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir,
kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang
semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce,
e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika (Mason R.
1994).
G.
Masalah
Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Seperti teknologi lain yang telah hadir
ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak
potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet,
penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses
terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya,
penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam
jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang
tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri
akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital
divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya
yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas.
H.
Dampak Penggunaan teknologi Informasi dan
Komunikasi
Teknologi informasi dan telekomunikasi dapat dimanfaatkan pada
berbagai bidang kehidupan salah satunya
dalam dunia pendidikan.
Manfaat TIK dalam bidang pendidikan antara lain :
1)
Berbagi
hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah
dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
2)
Konsultasi
dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
3)
Perpustakaan
online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
4)
Diskusi
online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
5)
Kelas
online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan
jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi pelajar
antara lain :
1) Dapat mengakses informasi-informasi hasil
penelitian orang lain
2) Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah
3) Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak
dibatasi jarak dan waktu
4) Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif
dan menarik
5) Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat
biaya dan waktu.
Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi
penyelenggara pendidikan antara lain :
1) Dapat berbagi hasil penelitian dengan lembaga
pendidikan lain
2) Dapat memberi layanan lebih baik ke peserta
didik
3) Dapat menjangkau peserta didik yang tempatnya
sangat jauh
4) Melalui perpustakaan online, dapat menekan
biaya untuk menyediakan buku.
5) Dapat saling berbagi sumber ilmu dengan
institusi lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peningkatan
kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi
pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi
Teknologi Informasi yang sesuai. Upaya pemecahan permasalahan pendidikan
terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh
dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media
pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil
belajar peserta didik. Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk
mempermudah pencarian informasi tersebut.
B.
Saran
Teknologi informasi
merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Namun
dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering
terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Moerwanto, F.B. 2002. Mengenali
Arti dan Manfaat Telematika. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar