Selamat Datang di Blog Nur Avni A. Sali dan Citra Haji
Biru

Pilih Warna Kesukaan Anda

#header:after{content:'Assalamualaikum Wr.Wb';}
.easyslider-wrapper { width: auto; float: left; position: relative; padding-right: 2%; padding-top: 10px; } .easyslider { overflow: hidden; position: relative; width: 100%; height: 350px; background: #eee; } .image_reel { position: absolute; top: 0; left: 0; } .image_reel img { float: left; width: 20%; height: 350px; } .paging { background: none; position: absolute; bottom: 15px; right: 20px; padding:4px 0 2px; z-index: 100; display: none; } .paging a { margin: 3px; background: #fff; width: 10px; height:10px; display: inline-block; border: none; outline: none; } .paging a.active { background: #15E3FF; border: 1px solid #15E3FF; } .paging a:hover { } .easytitledes { width:70%; display: none; position: absolute; bottom: 20px; left: 20px; z-index: 101; background: #000A3F; background: rgba(2, 0, 51, 0.6); padding: 10px 15px; } .easytitledes a { color: #15E3FF; font: 14px sans-serif; text-transform: uppercase; font-weight: bold; } .easytitledes a:hover { color:#29FF00 } .easytitledes p { color: #fff; font: 12px Arial; }
https://googledrive.com/host/0ByoCwyjwB1aDaTVtdkNwMTFHV2c (warna biru)
Blue Fire Pointer
Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Senin, 04 Januari 2016

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN



BAB II
PELAYANAN PENBACA
A.    Pengertian Pelayanan Pembaca
Pelayanan pembaca merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengujung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya. Pengujung perpustakaan sekolah sekolah pada dasarnya meliputi murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah lainnya. Pelayanan kepada pengujung tersebut dapat disellenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya di kerjakan dengan sebaik-baiknya pula. Misalnya semua buku-buku di catat dalam buku induk, diklarifikasi menurut sistem klarifikasi tertentu, setiap buku di buatkan kartu katalog dan label buku, setiap buku di lengkapi dengan kartu buku, slip tanggal dan sebagainya.
Pelayanan pelayanan pembaca itu ada dua, yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Selanjutnya agar kedua pelayanan pembaca itu ada dua, yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan sirkulasi. Selanjutnya agar kedua pelayanan tersebut dapat disellenggerakan dengan sebaik-baiknya perlu adaya tat tertib perpustakaan sekolah.

B.     Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakan sekolah. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani murid-murid yang akan meminjamkan buku-buku perpustakaan sekolah, melayani murid-murid yang akan mengembalikan buku-buku yang telah ditelah dipinjam dan membuat stastistik pengujung.
1.      Peminjaman buku
Ada dua sistem penyelenggara perpustakaan sekolah yang masing-masing berbeda dalam hal proses peminjaman buku-buku. Kedua sistem tersebut adalah sistem terbuka dan sistem tertutup.
a.    Sitem terbuka (open acces system)
Pada perpustakaan sekolah yang menggunakan sistem sistem terbuka murid-murid di perbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Jadi pada sistem ini murid-murid boleh masuk ke gudang/ruang buku.  Apa bila akan pinjam maka buku yang telah ditemukan dibawah kebagian sirkulasi untuk dicatat seperlunya.
Misalnya ada seorang murid yang akan meminjam buku tertentu. Pertama-tama murid tersebut melihat kartu kata log untuk mengetahui apakah buku yyang akan dipinjamnya tersedia atau tidak. Apabila tersedia, carilah buku tersebut digudang/ruang buku dan setelah ditemukan buku tersebut dibawah kebagian sirkulasi untuk dicatat seperlunya oleh petugas sirkulasi. Penyerahan buku kebagian sirkulasi harus menunjukan kartu anggota atau kartu siswa. Kemudian petugas sirkulasi mengambil kartu pinjaman di laci kartu. Pada kartu peminjam dicatat nomor buku yyang dipinjam dan tanggal pengembaliannya. Pada slip  tanggal yang ditempel pada halaman belakang buku dicatat tanggal pengembalian, sedagkan kartu bukunya dicabut dari kantong buku dan ccatatlah nomor siswa yang meminjam dan tanggal pengebaliannya pada kartu buku tersebut.
Setelah selesai semuanya, maka kartu anggota atau kartu siswa beserta bukunya diserahkan kepada murid yang bersangkutan, kartu bukunya di file di laci kartu buku, sedangkan kartu peminjamannya di file kembali di laci kartu peminjam.
b.    Sistem tertutup (closed acces system)
Pada perpustakan sekolah yang menggunakan sistem tertutup murid-murid tidak memperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Apabila ingin mencaru buku harus melalui petugas. Jadi pada sistem ini murid-murid tidak diporbolehkan masuk kegudang/ruang guru.
Misalnya ada seorang murud yang  akan meminjam buku tertentu. Pertama-tama murud tersebut melihat kartu kata log untuk mengetahui apakan buku yang dubutuhkan tersedia atau tidak. Apabila ada mintalah kartu pesanan  yang biasanya terbuat dari kertas tipis. Pada kartu pesanan tersebut tulislah nama pemesan, dan buku yang dipesannya, dan serahkan kembali kepada petugas. Setelah ditemukan buku tersebut dibawah kebagian sirkulasi untuk dicatat seperlunya. Mengenai tatacara pencatatannya sama seperti sistem terbuka.
2.      Pengembalian Buku
Tugas yang kedua bagaimana sirkulasi adalah mmelayani murud-murid yang mengebalikan uku-buku yang telah dipinjamnya. Pada setiap perpustakaan tentu ada peraturan tentang lamanya pemunjaman, misalnya satu atau dua minggu. Adakalanya murid-murid mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamnya sebelum waktunya. Adapula yang tepat pada waktunya, bahkan terlambat.
Tata cara pengembalian buku-buku antara sistem terbukadan sistem tertutup sama saja. Pertama-tama buku-buku yang akan dikembalikan diserahkan kebagian sirkulasi. Petugas meneliti tanggal pengembalian yang tertera pada slip tangal untuk mengetahui apakan pengembalian buku tersebut terlambat atau tidak. Jika terlamba harus diberi sanksi menurut peraturan yang berlaku. Kemudian petugas mengambil kartu peminjam. Keterangan peminjaman pada kartu tersebut dicoret atau distempel tanda KEMBALI. Akhirnya kartu peminjan di file lagi ditempatnya, kartu buku dimasukan lagi ke kantongnya dan buku disimpan laagi di raak atau lemari semula.
Agar pelayanan peminjaman dan pengembalian buku-buku berjalan dengan lancar perlu dipersiapkan kartu anggota, kartu peminjaman dan kartu pesanan. Kartu anggota perpustakaan sekolah diberikan kepada setiap warga sekolah yang mendaftarkan diri sebagai anggota perpusatakan sekolah. Kegunaannya adalah sebagai tanda pengenal pada waktu akan masuk perpustakaan sekolah dan dapat ditujukan sewaktu-waktu jika akan pinjam buku. Salah satu contoh kartu anggota perpustakaan sekolah  seperti berikut ini.


NAMA PERPUSTAKAAN

KARTU ANGGOTA
No. :
Nama :
Alamat :

Foto
3 x 3
 
Ka. Perpustakaan



 
Nip.

Gambar 26. Contoh Kartu Anggota
Selain memiliki kartu anggota, setiap anggota memiliki kartu peminjam yang dapat dibuat dari kertas manila. Kartu inidugunakan untuk mencatat buku-buku yang dipinjam oleh yang bersangkutan. Mengenai contoh kartu peminjam dapat dilihat gamar berikut ini.
KARTU PEMINJAM

Foto
3 x 3
 
No. :
Nama :
Kelas :
Alamat :
Call
No.
Tgl.
Kembali

Paraf
Call
No.
Tgl.
Kembali

Paraf
































                                                                                        


Gambar 27: Contoh Kartu Peminja











NAMA PERPUSTAKAAN

DI PESAN

Judul :
Pengarang :
Call No. :

OLEH
Nama :
Kelas :
Kartu pesanan bisa dibuat dari kertas biasa. Pada kartu pesanan ini harus tercantum nama pesanan, kelas, buku yang di pesan, nomor buku. Mengenai contoh kartu pesanan dapat di lihat gambar berikut ini.









Gambar 28: Kartu Pesanan

3.      Statistik Pengunjung/Pemunjam
Tugas yang ketiga bagian sirkulasi adalah membuat statistikpengunjung dan peminjam untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan perpustakan sekolah, misalnya berapa jumlah pengunjung pada setiap harinya, setiap bulannya, atau setiap tahunnya, berapa jumlah buku yang dipinjam, buku-buku golongan apa saja yang sering dipinjam oleh murid-murid, dan sebaginya.
Statistik pengunjung dan peminjaman harus dibuat dengan sebaik-baiknya, sebab hasilnya selain dapat dijadikan dasar pembuat laporan, juga dapat dijadikan sebagi dasar dalam membuat perencanaan penggadaan buku-buku.


STATISTIK BULANAN
BULAN :
TAHUN :
GOLONGAN BUKU YANG DIPINJAM
TANGGAL
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

000 Karya Umum











100 Filsafat











200 Agama











300 Ilmu-ilmu sosial











400 Bahasa











500 Ilmu-ilmu murni











600 Ilmu-ilmu terapan











700 Kesenian,olahraga











800 kesusatraan











900 geografi & sejarah











Jumlah peminjaman











Jumlah pengunjung












PETUGAS
Gambar : Contoh Model Statistika Bulanan

Untuk mengetahui jumlah peminjaman pada setiap harinya dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara menghitung jumlah kartu buku yang dikelompok-kelompokan menurut nomor golongannya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap buku yang akan dipinjam kartu bukunya harus di ambil dari kantongnya dan di file di laci kartu buku jumlah kartu buku menunjukan menunjukan jumlah peminjaman pada hari tersebut. Kedua, dengan cara menggunakan lembar peminjaman tersendiri yang dapat dibuat dari kertas tipis. Setiap buku yang yang di pinjam di tellys pada lembar peminjaman, dimana sebelum perpustakaan di tutup jumlah tellysnya. Sehingga hasilnya menunjukan jumlah jumlah peminjaman. Sedangkan untuk menghitung jumlah pengujung dapat dilihat dari daftar hadir perpustakaan sekolah yang seharusnya di sediakan di pintu masuk perpustakaan sekolah. Sekali-kali jangan menghitung jumlah pengujung berdasarkan jumlah peminjaman sebab tidak semua pengunjungitu pinjam buku. Selain itu kadang-kadangpengujung meminjam buku lebih dari satu sehingga jumlah pengunjung tidak sama dengan jumlah peminjaman.
            Dari hasil perhitungan statistika pengunjung dan peminjaman bulanan di masukan ke dalam statistik pengujung dan peminjaman tahunan sehingga dapat di ketahui perkembangan pengunjung dan peminjamannya, apakah peminjaman lama semakin lama semakin meningkat atau semakin berkurang. Semua itu dapat di jadikan dasr dalam perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah.
            Hasil perhitungan statistik seperti di jelaskan di atas dapat di tunjukan kepada siapa saja dengan cara di buatkan grafik peminjaman dan grafik pengunjung.penyajian dengan grafik ini akan kebih mudah di mengerti oleh orang. Untuk keperluan grafik bisa di buat dari kertas manila putih dengan menggunakan alat tulis berupa spidol. Setelah di buat grafik tersebut di tempelkan pada tembok yang kiranya mudah dilihat orang sebagai contoh pembuatan grafik pegunjung misalnya pertahun.

STATISTIK TAHUNAN
TAHUN :
GOLONGAN BUKU
BULAN
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Karya Umum











Filsafat











agama











 Ilmu-ilmu sosial











Bahasa











Ilmu-ilmu murni











Ilmu-ilmu terapan











Kesenian,olahraga











 kesusatraan











geografi & sejarah











Jumlah peminjaman











Jumlah pengunjung











Gambar : Contoh Model Statistika Tahunan

Perpustakaan sekolah X pengunjungnya mulai bulan januari sampai dengan bulan juli berturut-turut berjumlah 490 orang, 600 orang, 550 orang, 700 oranng,720 orang,dan 650 orang.
C.    PELAYANAN REFERENSI
Selain petugas pelayanan sirkulasi, pelayanan pembaca juga tegas di bidang referensi. Pelayanan sirkulasi berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku-buku, sedangkan pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan pemberian bimbingan belajar.
1.      Pelayananan Informasi
Perpustakan sekolah harus mampu memberikan pelayanan informasi dimana pada perpustakaan sekolah yang sudah maju petugas pelayanan informasi ini menjadi tanggung jawab petugas referensi atau “reference librariens”, sedangkan pada perpustakaan sekolah yang masih baru di rintis yang tenanganya dengan terbaras, pelayanan informasi ini langsung di tangani oleh kepala perpustakaan sendiri.
Pada prinsipnya pelayanan informasi di tunjukan untuk memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengujung perpustakaan sekolah yang membutuhkan keterangan-keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan-bahan tertentu yang tidak mungkin dapat di layani oleh bagian sirkulasi.
Tugas pelayanan informasi ini akan bisa di selenggarakan dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua faktor, yaitu faktor kelengkapan koleksi dan faktor kemampuan petugas.
a.       Kelengkapan koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakan sekolah sangat mempengaaruhi terhadap pelayanan informasi. Bagimana akan dapat menunjukan bahan-bahan tertentu sementara buku yang tersedia belum memadai. Oleh karena itu pengadaan bahan-bahan pustaka harus di usahakan secara kontinu.apabila tidak mampu membeli buku-buku usahakan dengan cara lain seperti tukar menukar atau meminjam dari perpustakaaan sekolah lainnya.
Dalam ranggka pelayanan informasi ini kolekksi referensi seperti kamus, ensiklopedia, buku pengangan(handbook), buku tahunan(year book),almalak, laporan penelitian ilmiah, laporan pertemuan ilmiah,skipsi, tesis, desertasi,dll.begitu pula buku-buku yang jumlahnya satu ekslamper dan koleksi khusus seperti majalah, surat kabar, buletin, flim,slide,petaa,globe, dan sebagainya jangan di perbolehkan di bawa pulang, tetapi sekedardi baca saja di ruang baca atau referensi.
Tentunya tidaklah mungkin guru pustakawan atau petugas lainnya mengetahui secara menyeluruh buku-buku mana yang jumlahnya hanyaaa satu eksemplar yang boleh di pinjam di bawa pulang. Untuk mengatasi hal tersebut caranya memperhatikan tanda “R” pada label buku (call number) pada setiap buku yang jumlahnya hanya satu eksemplar. Tanda “R” berarti koleksi referensi. Dengan demikian apbila seorang murid yang akan meminjam buku (akan dibawa pulang) dan ternyata pada label bukunya ada tanda “R”nya, maka jangan diperbolehkan, tetapi hanya diperbolehkan dibaca di ruang baca atau ruang referensi.
b.      Kemampuan Petugas
Perpustakaan sekolah yang sudah maju khususnya di sekolah menengah dan sekolah tinggi mempuanyai tenanga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah yang bertugas di bagian sirkulasi dan ada pula yang bertugas di bagian referensi. Tetapi perpustakaan sekolah yang masih tehap perintisan petuganya sedikit atau mungkin hanya satu sehingga selain sebagai kepala perpustakaan sekaligus menjabat sebagai petugas sirkulasi dan petugas referensi. Petugas referensi, baik itu merangkap kepala sekolah ataupun petugas khusus referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi, seperti kamus,ensiklopedia,alamank, dan sebagainya.
2. Pelayanan pemberian bimbingan belajar
Tugas pemberian bimbingan belajar paling banyak diperlukan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, sedang di Sekolah Menengah Tingkat Atas, kurang diperlukan. Walaupun bimbingan belajar tetap penting sekali baik di Sekolah Dasar maupun di Sekolah Menengah. Misalnya membimbing murid - murid belajar secara efisien, membimbing murid - murid merangkum buku, dan membimbing murid - murid mengkhafal dengan cepat.
Seperti pada umumnya sering kali kita menjumpai adanya murid - murid yang berhasil dalam belajarnya dan ada pula murid – murid yang mengalami  kesulitan belajar. Hasil ini merupakan hal yang tidak muda untuk guru yang pustakawan. Ia harus mampu memberikan bimbingan belajar (educational guidance). Dalam hal ini guru - guru pustakawan bisa bekerja sama dengan guru -guru bidang studi khususnya bidang studi bahasa Indonesia, dan juga bisa bekerja sama dengan petugas bimbingan atau konselor sekolah. Sedangkan bimbingan belajar (educational guidance) adalah proses pemberian bantuan bimbingan belajar secara kontinu kepada kepada murid dalam rangka mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
a. Pengertian belajar menurut beberapa ahli
Secara singkatberikut ini akan dikemukakan pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli sehingga dapat diperoleh suatu pemahaman tentang konsep belajar.
     1) Pengertian belajar menurut William S. Sahakian
                  Menurut William S. Sahakian tentang belajar adalah “learning is a relatively permanent change in personality (including cognitive, affective, attitudinal, behavioral, experiential, and the like) and reflects a change in performance. . . .”.
                  Secara umu dapat diartikan bahwa belajar itu adalah perubahan yang relative tetap pada diri seseorang, baik pengetahuannya, sikapnya, kesenangannya, motivasinya, tingkah lakunya, pengalamannya dan semacamnya, yang merefleksi pada penampilannya. ( William S. Sahakia, 1976, 3 ).
2) Pengertian belajar menurut Robert M.W. Travers
                  Menurut Robert M.W. Travers tentang belajar adalah bahwa belajar itu “a relatively permanent change in the environment”. Secara umu dapat diartikan bahwa belajar itu merupakan perubahan yang relative tetap pada tingkah lakunya sebagai keterbukaan dengan kondisi sekitarnya. (Robert M.W Travers. 1977. 6).
3) Pengertian belajar menurut A. Mansyur Effendi
                  A. Mansyur Effendi dan Hariyanto dalam bukunya yang berjudul “Belajar diPerguruan Tinggi” menjelaskan bahwa belajar itu merupakan suatu proses yang mengakibatkan beberapa perubahan yang secara relatife tetap dalam perilaku yaitu dalam befikir, merasa, dan melakukan, (Robert Effendi dan Hariyanto, 1984, 21).
      Guru/pustakawan harus menyadari bahwa usaha mencapai keberhasilan belajar tidaklah selalu mudah. Kadang - kadang pada waktu tertentu seorang murid berhasil dalam belajarnya, tetapi pada waktu lain seorang murid  tersebut mengalami kesulitan belajar.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan suatu faktor yang datang dari dalam diri murid sendiri yang mempengaruhi kegiatan belajarnya. Faktor internal ini berupa kondisi invidual murid, baik kondisi fisikologi maupun kondisi psikologi.
a) Kondisi fisikologi
Kondisi fisikologi berupa keadaan jasmani, seperti kesehatan, kemampuan pancaindera terutama penglihatan dang pendengaran yang memang peranan penting  dalam kegiatan belajar. Murid - murid yang jasmaninya segar penuh bergizi akan lebih mampu belajar dari pada murid-  murid yang lemah jasmaninya dan sering sakit.
b) Kondisi psikologis
              Kondisi psikologi yang sangat mempengaruhi keberhasilan belajar adalah kecerdasan, minat, bakat, motivasi. Murid - murid yang cerdas pada umumnya lebih mampu belajar daripada murid -  murid yang kurang cerdas.
2) Faktor eksternal
     Faktor eksternal merupakan suatu faktor yang datang dari luar diri murid. Faktor eksternal ini bisa berupa lingkungan dan juga bisa berupa instrumental. Faktor lingkungan biasanya dari alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara; dan juga bisa berupa lingkungan sosial yang berwujud manusia dengan representasinya. Sedangkan faktor instrumental bisa berupa faktor keras (hardware) seperti gedung, perabotan alat - alat bantu belajar; dan bisa berupa faktor lunak (software) seperti kurikulum atau bahan yang dipelajari, pedoman belajar, dan sebagainya.
b. Kesulitan belajar dan pemecahannya
                  Walaupun sebelumnya dijelaskan bahwa pemberian bimbingan belajar tidak hanya untuk murid - murid yang mengalami kesulitan belajar tetapi untuk semua murid. Tetapi guru/pustakawan harus memberikan perhatian khusus kepada murid - murid yang sedang mengalami kesulitan belajar.
                       Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh guru pustakawan dalam memberikan bimbingan belajar kepada murid-murid yang sedang mengalami kesulitan belajar.
1) Kenalilah siapa yang sedang mengalami kesulitan belajar. Pada langkah   ini yang perlu direkam adalah nama sisiwa yang lagi kesulitan belajar, nomor induk, kelas, jenis kelamin, dan identitas lainnya yang perlu.
2) Tentukan sifat dan jenis kesulitannya.
     Pada langkah ini guru pustakawan menganalisis sifat dan jenis kesulitan, apakah murid kesulitan untuk mengkhafal, atau sulit belajar dan sebagainya.
3) Mengumpulkan data
     Data dikumpulkan untuk mengetahui latar belakang timbulnya masalah. Data yang perlu dikumpulkan adalah :
     a) Tingkah laku didalam
     b) Riwayat belajar
     c) Kemampuan dasar
     d) Minat dan sikapnya
     e) Masalah pribadi yang sedang dihadapi
     f) Keadaan kesehatannya
     g) Keadaan keluarga
     h) Lingkungan masyarakatnya
     i) Fasilitas belajarnya
     j) Kegiatan diluar sekolah
     k) Dan sebagainya.
4) Analisis data yang telah dikumpulkan sehingga bisa menentukan sebab-sebab timbulnya kesulitan belajar.
5) Mencari alternative pemecahan.
     Berdasarkan data yang telah dikumpulkan serta hasil analisisnya, maka pilihlah beberapa alternatif yang sekiranya dapat ditempuh untuk memecahkan kesulitan belajar.
6) Memilih salah satu alternatif yang mungkin dapat ditempuh untuk dapat memecahkan kesulitan dalam belajar. Sebelum memilih satu alternatif di antara beberapa alternatif guru pustakawan tersebut harus mempertimbangkan kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan setiap alternatif pada langkah kelima.
7) Melaksanakan alternatif yang telah dipilih pada langkah keenam.
8) Setelah melaksanakan alternatif tersebut perlu dilakukan follow up untuk mengetahui keberhasilan bimbingan belajar yang telah dilaksanakan. Apabila ternyata tidak berhasil perlu dilaksanakan bimbingan belajar lagi dengan cara yang lebih baik.
              Sambil memberikan bimbingan belajar kepada murid-murid yang sedang mengalami kesulitan belajar, guru pustakawan juga memberikan bimbingan belajar kepada murid- murid yang tidak mengalami kesulitan belajar, sehingga ada pemerataan untuk semua murid.
D.    Tata Tertib Perpustakaan Sekolah
                          Agar pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi berjalan dengan lancar dan teratur perlu dibuatkan peraturan berupa tatat tertib sehingga dapat dijadikan pegangan baik oleh pengunjung maupun pustakawan sekolah.
                       Tata tertib sebaiknya dibuat oleh panitia khusus yang melibatkan kepala sekolah, guru-guru, panitia perpustakaan, dan segenap petugas perpustakaan sekolah. Tata tertib ini harus dibuat secara singkat, jelas, dan sederhana sehingga muda dimengerti oleh semua pengungjung. Masalah-masalah yang dicantum kan dlam tata tertib meliputi :
1. Sifat dan status perpustakaan sekolah
2. Keanggotaan perpustakaan sekolah
3. Bahan-bahan yang tersedia
4. Sanksi dan hukuman bagi pelajar
5. Iuran bagi setiap anggota
6. Sistem penyelenggaraan
7. Waktu pelayanan atau jam buka.
      Rumus tata tertib yang sudah dibuat harus diumumkan kepada anggota perpustakaan sekolah agar diikuti dan ditaati. Cara mengumumkannya dapat dilakukan dangan dua cara. Pertama rumusan tata tertib yang telah di buat itu di tuliskan pada selembar kertas manila. Usahakan ditulis dengan baik, indah, bersih dan dapat dibaca dengan jelas. Setelah ditulistempelkan pada tembok yang sekitarnya muda dibaca oleh setiap pengunjung. Cara kedua adalah setiap anggota baru diberikan selembaran tata tertib. Jadi rumusan tata tertib yang telah dibuat itu diketik pada kertas sit dan distensil sebanyak mungkin. Serta distensil diberikan kepada orang atau murid yang baru medaftarkan diri sebagai anggota perpstakaan sekolah.
     
  


     

             


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pelayanan pembaca merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengujung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya. Pengujung perpustakaan sekolah sekolah pada dasarnya meliputi murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah lainnya. Pelayanan kepada pengujung tersebut dapat disellenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya di kerjakan dengan sebaik-baiknya pula. Misalnya semua buku-buku di catat dalam buku induk, diklarifikasi menurut sistem klarifikasi tertentu, setiap buku di buatkan kartu katalog dan label buku, setiap buku di lengkapi dengan kartu buku, slip tanggal dan sebagainya.
Pelayanan pelayanan pembaca itu ada dua, yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Selanjutnya agar kedua pelayanan pembaca itu ada dua, yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan sirkulasi. Selanjutnya agar kedua pelayanan tersebut dapat disellenggerakan dengan sebaik-baiknya perlu adaya tat tertib perpustakaan sekolah.
B.     Kritik dan Saran
Di dalam Makalah ini masih banyak kekurangan, kami juga ingin berterima kasih kepada pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini, untuk membangun makalah ini kami perlu kritikan dan saran dari berbagai pihak yang dapat membantu kami selaku penyusun makalah ini, kurang dan lebihnya kami mohon maaf, terimah kasih.


DAFTAR PUSTAKA
Bafadal Ibrahim, Pengelolaan Pendidikan Sekolah, 2011. Jakarta : Bumi aksara

0 komentar:

Posting Komentar